Sabtu, 12 Mei 2012

sejarah madura (v. terjemahan)

Madura atau " Mandoura "" adalah sebuah pulau Indonesia di lepas pantai timur laut Jawa. Pulau ini terdiri dari area dengan luas sekitar 4.250 km ². Madura terletak sebagai bagian dari Provinsi Jawa Timur. Hal ini terpisah dari Jawa oleh Selat sempit Madura. 

Pada 1624, Sultan Agung dari Mataram menaklukkan Madura dan pemerintahpulau itu dibawa di bawah Cakraningrats, garis pangeran tunggal. KeluargaCakrangingrat menentang aturan Jawa Tengah dan bagian besar seringmenaklukkan Mataram. 

Setelah Perang Jawa Pertama Suksesi antara Amangkurat III dan pamannya,Pangeran Puger, kontrol diperoleh Belanda di bagian timur Madura pada 1705.Pengakuan Belanda atas Puger itu dipengaruhi oleh penguasa Madura Barat,Cakraningrat II yang dianggap telah memberikan dukungan tuntutan Pugerdengan harapan bahwa perang baru di Jawa Tengah akan memberi Maduradengan sebuah kesempatan untuk mempengaruhi. Namun, sementaraAmangkurat ditangkap dan diasingkan ke Ceylon, Puger mengambil gelarPakubuwono I dan menandatangani sebuah perjanjian dengan Belanda yangmemberikan mereka Timur Madura. 

Para Cakraningrats sepakat untuk membantu meniadakan pemberontakanBelanda 1740 di Jawa Tengah setelah pembantaian Cina pada 1740. Dalamperjanjian dengan Belanda 1743, Pakubuwono I menyerahkan kedaulatan penuhMadura kepada Belanda, yang diperebutkan oleh Cakraningrat IV. Cakraningratmelarikan diri ke Banjarmasin, mencari perlindungan dengan Inggris dirampokdan dikhianati oleh sultan, dan ditangkap oleh Belanda dan diasingkan keTanjung Harapan. 

Belanda melanjutkan pembagian administratif Madura dari empat negara bagianmasing-masing dengan bupati mereka sendiri. Pulau ini awalnya penting sebagai sumber pasukan kolonial dan pada paruh kedua abad kesembilan belas menjadisumber utama garam untuk wilayah yang dikuasai Belanda di Nusantara.

Sabtu, 05 Mei 2012

Ayo Tebak???



Sibhul : Beb, kamu tau ndak kepanjangan dari KB apa?
Habeb : tau lah, kelurga berencana !
Sibhul : salah, kamu bodoh
Habeb : hemmm, keluarga bahagia
Sibhul : masih salah, kamu bodoh
Habeb : oh aku tau, keluarga berduit
Sibhul : tetep salah, kamu bodoh
Habeb : trus apa donk??
Sibhul : Kamu Bodoh...
Habeb : ?##!?!!

Jumat, 27 April 2012

Kalo orang madura kena tilang :)

Seorang karyawan yang bekerja di madura terlambat pergi ke kantor, ia tergesa-gesa dengan motornya. Sialnya ditengah jalan terjadi razia dadakan oleh polisi. Prriiittt.., motornya dihentikan oleh polisi. "Mana surat-suratnya!", kata polisi. Sialnya ternyata si pengendara motor itu nggak bawa SIM. "Kamu saya tilang!", seru polisi. "wah, jangan pak, damai saja ya pak..", kata si pengendara sambil memberi uang 20 ribuan. "Ya sudah, kamu pulang lagi, ambil dulu surat kelengkapan yang kurang!". Si orang madura akhirnya pulang untuk mengambil SIM dan kembali berangkat ke kantor untuk bekerja. Priiitttt.., si pengendara diberhentikan polisi lagi. "Ada apa lagi sih pak?", kata si pengendara. "Anda tidak pakai helm!", kata polisi. Sial banget, gara-gara pulang mengambil SIM malah kelupaan helm, akhirnya si pengendara pulang mengambil helmnya setelah terkuras 20 ribu lagi. Di tengah jalan saat kembali ke kantor, priiittttt!, "Nih.. surat-surat lengkap, helm udah bawa, serakah amat, ada apa lagi sih pak?", kata pengendara. "Surat lengkap, helm sudah dipakai.. sekarang motornya mana!!???", seru polisi. 

diedit dari carakata.blogspot.com

Ilmu Mamat lawann ilmu dukun :)

Suatu hari Mamat si orang madura mau mengetes seorang dukun yg terkenal pinter di desanya
Mamat : Kalo anda emang pinter, coba tebak, burung di tangan gue masih idup apa sudah mati???
Dukun : halllahhh.... kamu masih bocah sudah mau ngejebak saya, saya tahu kalau saya bilang hidup, kamu akan meremas burung itu sampai mati, kalau saya bilang mati, kamu akan melepaskan burung itu agar terbang
Mamat : Hahahaha.... ternyata desas-desus kalau anda orang paling pintar di desa ini salah besar
Dukun : lha!!!! knapa??? bukankah jawaban saya masuk akal???
Mamat : jawaban anda masuk akal, tetapi anda tetap salah karena ditangan saya bukan burung, tapi hamster 

diedit dari carakata.blogspot.com

Sekilas Pulau Madura

Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.


Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara ,serta sebagian Malang.


Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta ke Jakarta,Tanggerang,Depok,Bogor,Bekasi,dan sekitarnya, juga Negara Timur Tengah khususnya Saudi Arabia. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua dan barang-barang bekas lainnya. Selain itu banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh,serta beberapa ada yang berhasil menjadi,Tekonokrat,Biokrat,Mentri atau Pangkat tinggi di dunia militer.







Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. padahal orang madura itu adalah orang yang mudah menerima keadaan, berusaha mengalah, dan cenderung berprasangka baik pada orang lain. Hal inilah yang sering melahirkan pemikiran untuk memperdayai dan memanfaatkan keluguan orang madura. sehingga pada akhirnya ketika orang madura berusaha membela diri, emosi dan membalas secara fisik, terlihat seperti suku yang tempramental. hal ini benar-benar dimanfaatkan oleh penjajah Belanda pada jaman dahulu untuk memecah belah persatuan bangsa. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).


Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa angok pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.


Secara politis, Madura selama berabad-abad telah menjadi subordinat daerah kekuasaan yang berpusat di Jawa. Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.


Secara keseluruhan, Madura termasuk salah satu daerah miskin di provinsi Jawa Timur. Tidak seperti Pulau Jawa, tanah di Madura kurang cukup subur untuk dijadikan tempat pertanian. Kesempatan ekonomi lain yang terbatas telah mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan. Faktor-faktor ini telah mengakibatkan emigrasi jangka panjang dari Madura sehingga saat ini banyak masyarakat suku Madura tidak tinggal di Madura. Penduduk Madura termasuk peserta program transmigrasi terbanyak.


Pertanian subsisten (skala kecil untuk bertahan hidup) merupakan kegiatan ekonomi utama. Jagung dan singkong merupakan tanaman budi daya utama dalam pertanian subsisten di Madura, tersebar di banyak lahan kecil. Ternak sapi juga merupakan bagian penting ekonomi pertanian di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan karapan sapi. Perikanan skala kecil juga penting dalam ekonomi subsisten di sana.


Tanaman budi daya yang paling komersial di Madura ialah tembakau. Tanah di pulau ini membantu menjadikan Madura sebagai produsen penting tembakau dan cengkeh bagi industri kretek domestik. Sejak zaman kolonial Belanda, Madura juga telah menjadi penghasil dan pengekspor utama garam.


Bangkalan yang terletak di ujung barat Madura telah mengalami industrialisasi sejak tahun 1980-an. Daerah ini mudah dijangkau dari Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dan dengan demikian berperan menjadi daerah suburban bagi para penglaju ke Surabaya, dan sebagai lokasi industri dan layanan yang diperlukan dekat dengan Surabaya. Jembatan Suramadu yang sudah beroperasi sejak 10 Juni 2009, diharapkan meningkatkan interaksi daerah Bangkalan dengan ekonomi regional.


(www.wikipedia.com)

Bahasa Madura


Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan Suku Madura. Bahasa Madura mempunyai penutur kurang lebih 14 juta orang, dan terpusat di Pulau Madura, Ujung Timur Pulau Jawa atau di kawasan yang disebut kawasan Tapal Kuda terbentang dari Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi, Kepulauan Masalembo, hingga Pulau Kalimantan.


Bahasa Kangean, walau serumpun, dianggap bahasa tersendiri. Di Pulau Kalimantan, masyarakat Madura terpusat di kawasan Sambas, Pontianak, Bengkayang dan Ketapang, Kalimantan Barat, sedangkan di Kalimantan Tengah mereka berkonsentrasi di daerah Kotawaringin Timur, Palangkaraya dan Kapuas. Namun kebanyakan generasi muda Madura di kawasan ini sudah hilang penguasaan terhadap bahasa ibu mereka.
Bahasa Madura merupakan anak cabang dari bahasa Austronesia ranting Malayo-Polinesia, sehingga mempunyai kesamaan dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia.

Bahasa Madura banyak terpengaruh oleh Bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa dan lain sebagainya. Pengaruh bahasa Jawa sangat terasa dalam bentuk sistem hierarki berbahasa sebagai akibat pendudukan Mataram atas Pulau Madura. Banyak juga kata-kata dalam bahasa ini yang berakar dari bahasa Indonesia atau Melayu bahkan dengan Minangkabau, tetapi sudah tentu dengan lafal yang berbeda.

Contoh :
•bhila (huruf "a" dibaca [e] (info)) sama dengan bila = kapan
•oreng = orang
•tadha' = tidak ada (hampir sama dengan kata tadak dalam Melayu Pontianak)
•dhimma (baca: dimmah) = mana? (hampir serupa dengan dima di Minangkabau)
•tanya = sama dengan tanya
•cakalan = tongkol (hampir mirip dengan kata Bugis : cakalang tapi tidak sengau)
•onggu = sungguh, benar (dari kata sungguh)
•Kamma (baca: kammah mirip dengan kata kama di Minangkabau)= kemana?

Bahasa Madura mempunyai sistem pelafalan yang unik. Begitu uniknya sehingga orang luar Madura yang berusaha mempelajarinyapun mengalami kesulitan, khususnya dari segi pelafalan tadi.

Bahasa Madura mempunyai lafal sentak dan ditekan terutama pada konsonan [b], [d], [j], [g], jh, dh dan bh atau pada konsonan rangkap seperti jj, dd dan bb . Namun demikian penekanan ini sering terjadi pada suku kata bagian tengah. Sedangkan untuk sistem vokal, Bahasa Madura mengenal vokal [a], [i], [u], [e], [ə] dan [o].

Bahasa Madura sebagaimana bahasa-bahasa di kawasan Jawa dan Bali juga mengenal Tingkatan-tingkatan, namun agak berbeda karena hanya terbagi atas tiga tingkat yakni:
• Ja' - iya (sama dengan ngoko)
• Engghi-Enthen (sama dengan Madya)
• Engghi-Bunthen (sama dengan Krama)
Contoh :
• Berempa' arghena paona?: Mangganya berapa harganya? (Ja'-iya)
• Saponapa argheneppon paona?: Mangganya berapa harganya? (Engghi-Bunthen)